Langsung ke konten utama

Leci

Litchi chinensis yang terdapat di data IPGRI sudah ada sejak tahun 2002 memuat data passport, management, lingkungan dan bentuk, dan karakteristik litchi yang dikembangkan oleh Drs Mathura Rai, Nguyen Thi Ngoc Hue dan Bhag Mal. Dr Bhag Mal. Litchi atau lychee memiliki nama ilmiah Litchi chinensis Sonn termasuk dalam familia Sapindaceae yang berasal dari China Selatan dan kemungkinan dari Vietnam Utara. Sapindaceae termasuk familia yang relatif besar sekitar 125 genus dan 1000 spesies yang tersebar luas di daerah tropis maupun sub-tropis hangat. Litchi memiliki 3 sub-spesies yaitu, sub-spesies chinensis : Dimocarpus litchi, Litchi sinense, Nephelium litchi, sub-spesies philippinensis : Euphoria didyma, Litchi philippinensis, sub-spesies javanensis : L. chinensis f. glomeriflo.
Pusat utama litchi berada diantara garis lintang 23 ° dan 27 ° utara di bagian subtropics China Selatan, Vietnam Utara, dan Malaysia. Budidaya di China sudah sekitar 2000 tahun, pada akhir abad ke-17 penyebaranya mencapai Burma (Myanmar), lalu sekitar 100 tahun kemudian masuk di India dan Thailand. Tahun 1870 penyebaran mencapai Madagaskar dan Mauritius, di Hawai pada tahun 1873. Dari India litchi mulai menyebar di Florida sekitar tahun 1870 dan 1880, California tahun 1897. Penyebaran litchi di Australia tahun 1954 dan tiba di Israel antara tahun 1930 sampai 1940.
Litchi mempunyai organ lengkap: akar, batang, daun, bunga, buah, biji. Litchi merupakan tanaman yang hidup lama, pohon berdaun hijau membentuk tajuk bundar dengan tinggi mencapai 30 meter. Daun majemuk menyirip, berbentuk membulat sampai melanset dan berujung runcing. Litchi mempunyai bunga majemuk, terdiri atas bunga (Apetalous), mahkota berwarna putih kehijauan atau kekuningan. Bunga hermaprodit, terdapat stamen dan pistillum sebagai perkembangbiakan generatif, sedangkan secara vegetatif dengan cara cangkok atau stek. Buah berbentuk bulat, oval memanjang, berbentuk hati, berwarna merah strawberry, merah terang, purple-red, kulitnya halus dan kasar terdapat protuberances dan suture. Bagian-bagian buahnya, terdapat eksokarp, endocarp, aril (daging buah), testa, dan biji.
       Litchi dapat tumbuh pada suhu dingin 9-19 oC, musim panas 18-33 oC. pada perbungaan litchi membutuhkan suhu 18-31 oC. Ketinggian daerah 1.200 m pdl, curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun, kelembapan udara (RH) 60-90%, dan lingkungannya terbuka. Hampir semua tanah pertanian cocok ditanami litchi, dan juga tanah ideal, aerasi, dan drainase baik. Kedalaman air tanah antara 50-200 cm, pH tanah 5,5-5,6. Nukleotida dari Litchi chinensis yang terdapat pada genbank di website ncbi yaitu sebanyak 98709. Penelitian terbaru yang sedang dikembangkan mengarah pada molukuler dari buah litchi untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik dan mengidentifikasi nutrisi untuk mengembangkan makanan yang fungsional.

by. rosi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDIDAYA GRACILARIA REVIEW

BUDIDAYA GRACILARIA    Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang memiliki sifat euryhalin, artinya jenis yang memiliki rentang toleransi terhadap salinitas yang cukup tinggi. Gracilaria sp. dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dalam pembudidayakan dengan memperhatikan beberapa hal, seperti kualitas air. Suhu perairan sebaiknya kisaran 27- 31ÂșC, kisaran salinitas 15-30 ppt, kisaran pH optimum 6-9, oksigen terlarut 6-7 ppm, perairan yang akan digunakan dalam budidayaan memiliki tingkat kekeruhan rendah sepanjang tahun dengan kecerahan 40-60 cm dan terhindar dari pengaruh sedimentasi atau intrusi air dan sungai, serta memiliki arus 14-44 cm/s atau 10 cm/s yang hanya disebabkan karena adanya angin dan tidak terlalu kencang. Selain lokasi pembudidayaan yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan Gracilaria sp. yaitu pembibitannya. Pembibitan Gracilaria sp. sebaiknya perlu memperhatikan jenis dan kualitas dari rumput laut itu sendiri, dan bibit yang bai

LAJU METABOLISME BASAL DAN FAKTOR LINGKUNGAN

Metabolisme adalah proses pembakaran kalori tubuh yang diperoleh dari asupan makanan, terdiri dari tiga jenis aktivitas, Resting Metabolic Rate   (RMR), Thermic Effect of Food   (TEF), dan aktivitas fisik. RMR adalah energy yang diganakan sebagai bahan bakar aktivitas dasar tubuh seperti bernafas dan tidur.   Thermic Effect of Food (TEF) adalah energy yang digunakan untuk membakar kalori atau secara eksplisit adalah untuk mencerna, menyerap, dan mengolahmakanan (Swenson, 1993). Basal metabolic rate (BMR) merupakan laju metabolism terendah yang diukur dari post-absorptive , normotermik individu dewasa di zona thermoneutral selama periode istirahat atau resting metabolic rate (RMR), RMR hampir sama dengan BMR, kecuali pada hewan yang tidak puasa dan tidak ada post-absorptive ( McNab , 200 9 ) . Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang spesifik antara tingkat metabolisme minimum dengan sejarah sifat hidup, perilaku, filogeni, dan beberapa faktor ekologi seperti iklim, diet, d