Langsung ke konten utama

KATAK SAWAH ( Fejervarya cancrivora)

KATAK SAWAH Fejervarya cancrivora)

Amphibi adalah vertebrata yang pertama kali hidup di darat. Amphibi memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki) dan jumlah jari kaki dapat berkurang. Amphibi adalah ektoterm atau perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan. Amphibi meninggalkan telur-telurnya dalam kolam maupun aliran-aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan di tanah ketika menetas (Sukiya, 2005).
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernafas dengan insang) ke dewasa (bernafas dengan paru-paru). Namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang dalam hidupnya. Salah satu yang tergolong kedalamnya adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora) (Brontowidjoyo, 1994). Namun, ditemukan katak yang dapat hidup di perairan  garam di daerah  india. Katak ini dapat bertahan pada salinitas 0-39 ppt (Satheeshkumar, 2011).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) termasuk dalam ordo Anura dan memiliki ciri khas diantaranya adalah tubuh berukuran besar dengan lipatan-lipatan kulit atau bintil-bintil kulit yang memanjang dan pararel dengan sumbu tubuh. Katak sawah bertubuh kecil sampai agak gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang berotot besar (Duellman and Trueb, 1986). Katak sawah dimasukkan ke dalam ordo Anura. Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor (anuraa tidak, ura ekor). Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat (Usni, 1999).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air sehingga katak termasuk anggota classis Amphibia. Katak umumnya memiliki panjang tubuh mulai dari 3,5 cm hingga mencapai 90 cm, kulit licin,atau kasar (Jasin,1989). Anakan Fejervarya cancrivora berkisar antara 3,3-4,7 cm, panjang tubuh individu jantan dewasa berkisar antara 5,5-9 cm dan individu betina dewasa berkisar antara 6,5-10 cm. Fejervarya cancrivora betina berukuran lebih besar dari yang jantan panjang tubuh spesies betina dari mulut sampai kloaka dapat mencapai 12 cm, sedangkan panjang spesies jantan kurang dari 12 cm (Saputra dkk, 2014).

Katak sawah (Fejervarya cancrivora) termasuk dalam ordo Anura dan memiliki ciri khas diantaranya adalah tubuh berukuran besar dengan lipatan-lipatan kulit atau bintil-bintil kulit yang memanjang dan pararel dengan sumbu tubuh. Katak sawah bertubuh kecil sampai agak gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang berotot besar (Duellman and Trueb, 1986). Praktikum kali ini menggunakan katak sawah (Fejervarya cancrivora) sebagai preparat, untuk mewakili spesies dari kelas Amphibi. Katak sawah (Fejervarya cancrivora) dipilih  karena kulitnya tidak beracun, mempunyai organ-organ penyusun yang lengkap dan jelas

Laporan lengkap download...

https://www.solidfiles.com/d/26276bdbe2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDIDAYA GRACILARIA REVIEW

BUDIDAYA GRACILARIA    Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang memiliki sifat euryhalin, artinya jenis yang memiliki rentang toleransi terhadap salinitas yang cukup tinggi. Gracilaria sp. dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dalam pembudidayakan dengan memperhatikan beberapa hal, seperti kualitas air. Suhu perairan sebaiknya kisaran 27- 31ºC, kisaran salinitas 15-30 ppt, kisaran pH optimum 6-9, oksigen terlarut 6-7 ppm, perairan yang akan digunakan dalam budidayaan memiliki tingkat kekeruhan rendah sepanjang tahun dengan kecerahan 40-60 cm dan terhindar dari pengaruh sedimentasi atau intrusi air dan sungai, serta memiliki arus 14-44 cm/s atau 10 cm/s yang hanya disebabkan karena adanya angin dan tidak terlalu kencang. Selain lokasi pembudidayaan yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan Gracilaria sp. yaitu pembibitannya. Pembibitan Gracilaria sp. sebaiknya perlu memperhatikan jenis dan kualitas dari rumput laut itu sendiri, dan bibit yang bai

Leci

Litchi chinensis yang terdapat di data IPGRI sudah ada sejak tahun 2002 memuat data p assport, management, lingkungan dan bentuk, dan karakteristik litchi yang dikembangkan oleh Drs Mathura Rai, Nguyen Thi Ngoc Hue dan Bhag Mal. Dr Bhag Mal. Litchi atau lychee memiliki nama ilmiah Litchi chinensis Sonn termasuk dalam familia Sapindaceae yang berasal dari China Selatan dan kemungkinan dari Vietnam Utara. Sapindaceae termasuk familia yang relatif besar sekitar 125 genus dan 1000 spesies yang tersebar luas di daerah tropis maupun sub-tropis hangat. Litchi memiliki 3 sub-spesies yaitu, sub-spesies chinensis : Dimocarpus litchi, Litchi sinense, Nephelium litchi, sub-spesies philippinensis : Euphoria didyma, Litchi philippinensis, sub-spesies javanensis : L. chinensis f. glomeriflo . Pusat utama litchi berada diantara garis lintang 23 ° dan 27 ° utara di bagian subtropics China Selatan, Vietnam Utara, dan Malaysia. Budidaya di China sudah sekitar 2000 tahun, pada akhir abad ke-17 p

LAJU METABOLISME BASAL DAN FAKTOR LINGKUNGAN

Metabolisme adalah proses pembakaran kalori tubuh yang diperoleh dari asupan makanan, terdiri dari tiga jenis aktivitas, Resting Metabolic Rate   (RMR), Thermic Effect of Food   (TEF), dan aktivitas fisik. RMR adalah energy yang diganakan sebagai bahan bakar aktivitas dasar tubuh seperti bernafas dan tidur.   Thermic Effect of Food (TEF) adalah energy yang digunakan untuk membakar kalori atau secara eksplisit adalah untuk mencerna, menyerap, dan mengolahmakanan (Swenson, 1993). Basal metabolic rate (BMR) merupakan laju metabolism terendah yang diukur dari post-absorptive , normotermik individu dewasa di zona thermoneutral selama periode istirahat atau resting metabolic rate (RMR), RMR hampir sama dengan BMR, kecuali pada hewan yang tidak puasa dan tidak ada post-absorptive ( McNab , 200 9 ) . Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang spesifik antara tingkat metabolisme minimum dengan sejarah sifat hidup, perilaku, filogeni, dan beberapa faktor ekologi seperti iklim, diet, d